@ManUtd: BREAKING: Manchester United announces that David Moyes has left the club. The club would like to place on record its thanks for the hard work, honesty and integrity he brought to the role.
Tweet dari official account dari klub sepakbola Manchester United mungkin, menyakitkan beberapa fans non MU. Kenapa? Moyes yang baik hati sudah resmi dipecat. Jujur saya sendiri kaget, sedih dan sangat menentang keputusan tersebut. Apadaya, pihak klub menginginkan hal lain. Seperti yang saya pernah bahas, moyes membutuhkan waktu dan kepercayaan dari: pihak klub, pemain, staff, dan fans. Sayang nampaknya kesabaran mereka telah habis. Miris.
Waktu 1 musim kurang 3 laga itu sangat singkat bahkan bagi The Choosen One -sebutan Moyes. Beberapa pihak mungkin tidak suka kecerdikan moyes dalam berbagi poin pada klub-klub lain, sayang kebaikan moyes ini berujung pada kemarahan fans dan mungkin pemilik klub. Bercermin pada klub-klub lain -bukan Chelsea- yang memberikan kesempatan lebih dari satu musim untuk manajer barunya, kita ambil contoh spesifik, Liverpool fc, klub kota pelabuhan ini mempercayakan lebih dari satu musim pada manajer barunya dan lihat apa hasil mereka, Kenneth Dalglish dengan trofi carling di musim kedua dan Brendan Rodgers yang sukses membawa Liverpool kembali ke 4 besar PL tentu pada musim kedua juga. Sungguh Moyes yang malang.
Buruknya performa Moyes tentu bukan semata-mata bodohnya Moyes meracik strategi, Moyes hanya bingung. Terlihat kebingungan Moyes dengan memasangnya 51 starting XI yang berbeda pada 51 pertandingan. Dengan kebingungan Moyes ini tentu dia membutuhkan sosok sentral yang bisa membimbing pemain, sayang sosok sentral itu tidak ada dalam klub sekaliber Manchester United. Makin bingunglah Moyes. Tidak adanya sosok sentral dalam klub Manchester United mungkin berbanding terbalik dengan klub klub lainnya. Oh! Manchester United punya sosok sentral, hampir saja saya melupakan Ryan Giggs, sayang beliau sudah pensiun. Pemain Manchester United memang belum matang, terlihat dari ketidakmampuan kapten membina pemain lainnya dalam lapangan. Sekali lagi Moyes sangat malang.
Begitupun pihak klub, pihak klub mungkin pihak yang paling mendapatkan kebingungan, melebihi Moyes. Mereka telah mempercayakan apa yang mereka mampu percayakan pada Moyes, sayang Moyes tidak mampu membayar kepercayaan pihak klub, mungkin belum. Namun apadaya, dia bahkan tidak sempat membayar kepercayaan pihak klub.
---
Sekali lagi kita diingatkan bahwa sepakbola menuntut konsisten yang cukup tinggi, namun kita sebagai penikmat, fans, supporter atau apalah sebutan kalian untuk diri kalian sendiri, kifa harus ingat, konsistensi tidak bisa dibangun hanya dalam satu musim.
Oh Moyes yang kami sayangi dan cintai, dan yang kami dukung sepenuh hati kami. Kami tidak akan melupakan kebesaran dan kebaikan hatimu, serta kecerdikanmu membagi poin pada tim papan tengah dan bawah. Sungguh, kami akan merindukan mu. Good Luck, David Moyes. See you soon!
No comments:
Post a Comment