Sunday, September 25, 2016

1.04.20

Do ever felt really tired but somehow you don't want your body to fall sleep? Well, i do.

21.09.16.

12.11 AM.

Malam itu, untuk sesuatu alasan yang penting saya terpaksa kembali sangat larut dari kampus, tidak apa saya tidak merasa terbebani untuk pulang larut dan sedikit mengorbankan waktu saya untuk sebuah hal yang masif, sebuah karya yang nantinya akan saya kenang sampai mati.

Tubuh saya kaget, sudah jarang sekali pulang selarut itu selama beberapa tahun terakhir, dulu sekali saya pulang larut karena memang saya bermain, bukan membahas sesuatu. Ingin sekali rasanya langsung merebahkan diri kemudian tidur, berharap waktu tidur saya mampu memberi tenaga yang cukup untuk pagi nanti.

Tapi rasanya malam itu ada yang kurang, rasanya ingin membagi cerita tentang tadi kepada seseorang, rasanya pikiran saya tidak cukup bila menampung cerita itu sendiri. Seperti biasa, hanya ada satu orang yang bisa saya hubungi selarut ini, seseorang yang jam tidurnya sudah sama rusaknya dengan saya, malahan mungkin lebih rusak. My kind of 24/7 personal support system.

Rasanya ingin bercerita saja, lewat suara bukan lewat kalimat yang muncul di layar, kurang sopan juga rasanya membuat dia terjaga namun hanya pesan singkat yang dia terima.

Ini kali pertama saya menelfonnya, ada sedikit rasa takut apabila dia menolak, tapi akhirnya saya memberanikan diri.

"Aku telfon ya?"

"Iya."

Secepat itu saya mendapat izin untuk membuatnya tergaja.

Rasanya menceritakan keluh kesah tidak pernah semenyenangkan ini. Juga, rasanya, terjaga sampai larut tidak pernah membuat saya senyaman ini.

Obrolan makin melebar, tapi rasanya mata saya dan tubuh saya sudah sangat merengek untuk diistirahatkan.

Akhirnya obrolan larut malam itu berakhir, senang rasanya, bukan karena obrolan itu berakhir tapi karena ada seseorang yang rela membagi waktunya untuk mendengarkan celotehan di malam yang sudah selarut itu.

Saya mematikan telefon saya, layar handphone saya menunjukan sesuatu.

1 jam 40 menit 20 detik.

Panggilan malam itu, panggilan pertama saya dengannya.

No comments:

Post a Comment