Monday, June 22, 2015

Unending Love

Gua pernah sayang banget sama orang, pernah. Rasanya dunia cuma milik gua, dia, dan dunia dia. Soalnya kalo bawa dunia gua, bakal rusak. Oh gua kalo sayang sama orang gapernah setengah-setengah, soalnya kalo masuknya cuma setengah gaenak. Ehm... ini lagi ngomong suap-suapan kan?

Sampe akhirnya emang udah dirasa gabisa dilanjutin lagi, yaudah. Selesai.

Singkat banget ya ceritanya, tapi itu dulu, cerita cinta anak sma. Yang kalo ngedate masih ngumpulin uang jajan dulu. Yang kalo ngobrol di depan ruang kelas.

Tapi, rasanya gua punya satu sosok yang cintanya ga bisa selesai. Satu sosok yang cinta-Nya cocok dilabelin unending love. Ya, the one and only, Yesus. Iya Yesus yang mokatnya disalib bugil, trus komuknya udah ga berbentuk pas disalib. Iya, Yesus yang itu.

Maksud gua, setelah berbagai macem dosa yang gua udah lakuin. He still love me. Bisa dilihat dari hidup gua yang ga terlalu susah buat pendosa. Mungkin lo ngerasain hal yang sama.

As a sinner, hidup lo gaterlalu buruk. Bahkan terbilang enak. Iya gak?

Gua bukan mau nyadarin lo kalo ternyata lo pendosa, bukan. Gua bukan orang kudus. Bukan bagian gua ngadarin lo kayak gitu. Gua cuma mau bilang, ada kok satu sosok yang sayangnya ga bakal abis buat lo.

Jadi, ketika masalah dateng. Cobaan dateng. Lo putus sama pacar. Lo kecelakaan. Lo kena penyakit kronis seperti kantong kering. Coba dengan sedikit kerendahan hati, iya dikit aja. Coba lo cek lagi, cobaan yang lo dapet emang udah bisa bayar dosa-dosa lo?

Coba pikir sejenak. Upah dosa adalah maut, kalo cara mati lo belom aneh-aneh berarti Dia masih sayang sama lo. Gitu. Sesederhana itu cinta-Nya bertindak.

Sekali lagi, gua bukan orang kudus. Kalo mau beber-beberan masalah hidup sama gua, ayo sini. Tapi gua inget, gua pendosa, rasa-rasanya gak sopan juga ngeluhin masalah hidup. Ga sebanding sama dosa yang udah gua pernah bikin.

Suatu hari, kalo gua ketemu Yesus. Gua dengan bangga bilang, "cobaan yang Lo kasih, belom setimpal sama dosa gua. Lo yakin cuma ngasih gua cobaan kayak gini?"

---

"One thing I know. I found all I need, in Your unending love." -Hillsong, Unending Love.

Salam hangat dari seorang yang berdosa, Kevin Jordanus.

Tuesday, June 16, 2015

Kapan Mampir?

It's been a long time since you came here. How are you, God?

Tampaknya dunia ini ngga berjalan seperti keinginanMu deh. Dunia ini sudah melenceng terlalu jauh. Eh tunggu, apa mungkin itu keinginanMu?

Banyak orang yang menulis. Katanya mendapat ilham dariMu. Mulai dari Musa sampai orang-orang yang mengaku Kamu ajak ke surga.

Ya aku sih ga mikirin yang kayak gitu. Toh bukan urusanku juga. Iyakan?

Dunia ini kacau, menurutku sih.

Lihat saja, perang di mana-mana, orang-orang yang dicap buruk oleh masyarakat malah makin menjadi, ekonomi masyarakat dunia tidak stabil. Kalau menurutMu itu tidak cukup kacau sih, gapapa. Kan Kamu Tuhan. Kamu yang paling bener, uhm... paling bener setelah perempuan yang lagi menstruasi. Ya.

Jadi, bagaimana kabar Mu, kawan lama?

Apa Kamu sudah menjadwalkan akan mampir ke dunia yang kacau ini? Atau malahan Kamu sedang sibuk? Mencoba merapihkan kekacauan yang ciptaanMu buat? Kalau iya, cepat rapihkanlah, banyak orang mulai muak. Muak terhadap sesamanya. Dan ga sedikit orang yang mulai muak terhadapMu, malahan mereka meragukan keberadaanMu. Duh. Sabar ya, Kawan.

Sebenarnya aku sudah tidak sabar ingin bertemu denganMu, kawan. Tapi suruhanMu itu yang Kamu beri nama Maut, lama sekali menjemputku. Kamu sudah berikan alamat yang benar kan? Semoga saja dia tidak nyasar ya, Kawan.

Di sana aman? Di surga maksudku, apa di sana aman? Soalnya kalau di sini, yang diberi keamanan cuma beberapa orang, dan sialnya lagi orang yang diberi keamanan di sini adalah orang-orang bangsat. Duh, aku sudah muak, Kawan.

Yah, semoga Kamu cepat mampir ke sini. Nanti kalau Kamu sudah sampai, bolehlah Kamu telfon aku. Nanti akan aku berikan alamatku, apa mau aku jemput saja? Biar nanti Kamu bisa rasakan betapa macetnya kota tempatku tinggal.

Nanti kalau Kamu sudah mampir, akan aku traktir. Kau tinggal pilih saja. Mau 14045 atau 14022.

Saturday, June 13, 2015

Untuk Seseorang Yang Telah Tiada

Untuk seseorang yang telah tiada, akong.

Sudah sekitar 17 tahun, akong gak di sini, gak di bumi ini. Gimana kabarnya? Baik?

Apa di sana Tuhan memberi uang saku untuk sekadar membeli kopi dan rokok yang jadi kesukaanmu di sini? Atau malah Dia yang mentraktirmu dua hal kesukaanmu itu?

Sekitar 17 tahun juga, 2 dari 4 anakmu yang laki-laki berhenti merokok. Kata mereka, rokoklah yang membuatmu meninggal. Padahal memang ajal yang sudah menjemputmu kan?

Di sini, saya kesepian, kong. Gaada yang ajak keliling jakarta tiap hari sabtu. Gaada juga yang ngajarin saya gambar arsitektur yang dulu akong tekuni. Atau sekedar minum teh bareng tiap sore setelah akong balik ngantor. Tapi gapapa, akong masih bisa melanjutkan hal-hal tersebut bersama-Nya kan? Apa Dia suka akong ajari gambar?

Sekarang saya sudah hampir 18 tahun. Sekarang saya sudah sedikit-sedikit cari kerja, saya juga sudah kenal rokok yang kata anak-anakmu jadi sebab kematianmu, saya juga suka gambar dan minum kopi. Akong bangga kan saya seperti itu? Saya juga bangga kok.

Ah, daritadi hanya saya yang cerita.

Jadi, bagaimana rasanya meninggalkan bumi? Apa ramai di tempatmu yang sekarang? Apa banyak lansia lansia di tempatmu yang suka gambar dan minum kopi? Apa kau kesepian? Kalau akong kesepian, ajak saja Tuhan berjalan-jalan keliling komplek. Siapa tau Dia suka.

Eh ya, kong. Apa akong sudah beli paket data? Kan saya tulis ini via blog. Kalau gaada paket data mana bisa akong akses blog saya. Ya kalau tidak ada, pergi saja ke rumah kawanmu di sana, siapa tau ada yang pasang wi-fi.

Semoga di sana menyenangkan ya. Saya rindu sama akong, tapi belum punya nyali untuk nyusul. Jadi sabar ya, tunggu cucu-mu ini dijemput ajal. Nanti kita bisa merokok dan minum kopi sembari menggambar.

Salam hangat, cucu-mu. Kevin Jordanus.

Wednesday, June 3, 2015

Prologue

According to Ancient Mythology of Dőlf, there are 3 worlds which is connecting to each others, The Creator's World, God's Realm, and Human's World.

The Creator created Humans and Gods with the exact amount of power, yet different appeareances. The Gods were created with glorious appearances, while humans were created with 2 faces, 4 legs, and 4 arms, along with a pair of wings.

The people of Dőlf believe that, there are 4 Gods guarding the cardinal direction of the world. The North, is being watched by Bacń, known as the God of Stars. The East, is being watched by the Moon God, Galachluz. Aurialus, the Earth God, are watching the South. Whilst the West are being watched by Cosures, the God of Sun.

The gods were afraid by the possibilty for humans to threaten them, so the gods suddenly, split humans to two. And that's why humans become what they are now.

"To beat us, humans need to find their other parts, then, one of these two parts must sacrifice to combine, and for the other part to live on", are the words before the gods split humans.

The people of Dőlf believe, one day, there will be a human who is able to find his/her other part, and get revenge to the gods, who made humans like this.

---

Translation check: Galih P. Muridan