Setelah minggu lalu udah ada post dengan judul yang sama, gue kepikiran untuk nerusin judul ini sampai akhir Agustus nanti. Sebulan penuh dengan judul yang sama, ini kali pertama gua bikin seri tulisan kayak gini. Semoga ada bahan observasi yang menarik. Doain aja.
Minggu lalu budaya mengalah, lumayan menarik sih kalo gua baca lagi. Ini gue pede amat ya jadi orang. Minggu ini mungkin lebih ringan, bukan budaya, cuma segelintir sikap orang-orang Indonesia, takut berargumen, takut menyampaikan apa yang ada di pikirannya.
Kebanyakan orang Indonesia takut berargumen, takut argumennya gak diterima oleh masyarakat atau dalam lingkup lebih kecil, takut argumennya gak diterima di kalangan orang yang kenal dengan si pembuat argumen. Satu hal yang gua pengen kasih tau, kebebasan berbicara udah ada aturannya di UUD 1945, udah ada dasar hukumnya. Gak percaya? Silakan cek sendiri UURI No.9 tahun 1998, dijelaskan secara detil 20 pasal, serius, cek aja. Untuk referensi, liat juga UUD pasal 28 tentang kebebasan mengemukakan pendapat, berkumpul dan berserikat.
" Kemerdekaan menyampaikan pendapat adalah hak setiap warga negara untuk menyampaikan pikiran dengan lisan, tulisan, dan sebagainya secara bebas dan bertanggung jawab sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku." -UURI No.9 tahun 1998, bab 1/ pasal 1/ ayat 1.
Dengan catatan argumen lu tidak mencemarkan nama baik, kalaupun lo pengen menjatuhkan seseorang tapi tetep santai, ganti aja objeknya jadi anonim, gampang toh? Oke ini jangan ditiru, tolong. Ntar kalo ditanya siapa yang ngajarin nyalahinnya gue.
Kenapa harus takut jika udah ada dasar hukum? Oh, takut ada yang ngomong, "gak semua suka argumen lu, bung." oh ya tentu, tapi masih ada yang setuju biarpun sedikit. Ayolah, jangan takut buat mengeluarkan pendapat. Apalagi pendapat lu berbobot atau lebih sederhananya berniat menghibur.
Untuk catatan, ketika mengeluarkan argumen, siap-siap aja ada komentar-komentar 'lucu', tapi santai aja, itu cara dunia ini bekerja. Karena pada dasarnya gak semua orang suka ketika masalahnya disinggung dengan sengaja atau tidak sengaja.
Semoga menjelang kemerdekaan RI yang ke-70 kita dihindarkan dengan orang-orang yang takut berargumen, serta barisan para mantan yang menganggap dirinya mantan tunggal. Bulutangkis kale segala tunggal.
Ijinkan saya mengutip satu kalimat berbahasa inggris yang saya lupa nama yang mengeluarkan kalimat ini.
"If no one hate you, you just done something wrong."
Mungkin ada yang tau siapa?
Pemuda yang tidak pernah takut untuk berargumen (yang dilanjutkan dengan kalimat sarkastik, tentu), Kevin Jordanus.
No comments:
Post a Comment